Konsep Dasar Sistem
Sebuah sistem dapat didefinisikan melalui 2 macam
pendekatan yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan elemen. Sistem menurut
pendekatan prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang
saling berhubunga, berkumpul bersama sama dan melakukan suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu, sedangkan menurut pendekatan elemen sistem
merupakan kumpuan dari elemen elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan teartentu.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem
adalah kumpulan dari beberapa bagian berupa aturan, cara, manusia, peralatan
dan lain-lain yang saling berinteraksi
dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sebuah sistem haruslah memiliki beberapa karakteristik
yang jelas serta terdefinisi secara jelas, antara lain :
1. Komponen Sistem.
Sebuah sistem selalu terdiri dari beberapa komponen
atau elemen sistem dan dapat berupa subsistem-subsistem yang saling
terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan
2. Batas Sistem
Suatu sistem harus memiliki batasan berupa daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Sebuah sistem pasti akan memiliki lingkungan
(environment). Sistem cenderung akan berkembang sesuai dengan kondisi
lingkungan luarnya, semakin baik lingkungan luarnya maka semakin bagus
perkembangan sistem tersebut, demikian juga sebaliknya.
4. Penghubung Sistem.
Merupakan penghubung (interface) antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya, dan penghubung ini harus dapat mensingkronisasikan
kegiatan sistem tersebut secara keseluruhan sehingga tujuan akhir dari sistem
dapat tercapai.
5. Masukan Sistem.
Berupa masukan yang diterima oleh sistem yang nantinya
akan diolah oleh sistem tersebut sehingga dapat menghasilkan output.
6. Keluaran Sistem.
Adalah produk dari sistem.
7. Pengolah Sistem
Adalah prosedur, atau langkah-langkah atau kegiatan
yang dilakukan oleh sistem agar input dapat diubah menjadi output dari sistem
tersebut.
8. Sasaran Sistem
Adalah tujuan akhir dari sistem
Konsep Dasar Informasi
Pada dasarnya informasi adalah merupakan sesuatu yang
sangat penting dalam sebuah organisasi, tanpa informasi yang akurat, sebuah
organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik, dan cenderung untuk menuju
kepada kehancurannya, oleh karena itu setiap organisasi haruslah memiliki sumber
informasi yang akurat dan benar.
Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya, dengan bentuk yang lebih berguna ini akan dapat dipergunakan oleh
pihak yang membutuhkannya untuk melakukan pengambilan keputusan.
1. Siklus Informasi.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali informasi
yang dapat kita peroleh dari luar, tetai secara garis besarnya informasi itu
memiliki siklus yang selalu dimulai dari data dasar, yaitu berupa form. Form
yang telah diisi akan dapat diproses sehingga menghasilkan sebuah output yang
oleh penerimanya akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Dari keputusan ini
nantnya juga akan menimbulkan kebutuhan akan data, maka dengan sendirinya
proses ini akan kembali ke awal yaitu kepada penyediaan form untuk menangkap
data awal.
2. Kualitas Informasi
Setiap usaha pasti membutuhkan informasi untuk
menjalankan usahanya, informasi itu dapat berasal dari dalam perusahaan maupun
dari luar perusahaan, sebuah informasi dapat dikatakan memiliki kualitas yang
baik apabila memenuhi beberapa syarat, yaitu :
1. Akurat.
Sebuah informasi dikatakan berkualitas jika informasi
itu akurat, yang berarti informasi itu jelas sumbernya, dan tidak ada gangguan
(noise) dari informasi itu sehingga kebenaran dari informasi tersebut dapat
terjamin.
2. Tepat Waktu.
Sebuah informasi juga dapat dikatakan berkualitas jika
informasi itu diterima pada waktu yang tepat serta tempat yang sesuai, sebagai
contoh jika kita ingin menjual sejumlah emas, maka informasi harga yang
diperlukan adalah informasi harga emas pada hari ini, bukan informasi harga
emas kemarin atau harga emas minggu lalu, karena sudah tidak pergunakan lagi
pada hari ini.
3. Relevan
Setiap informasi yang diterima itu haruslan mempunyai
manfaat bagi penerimanya, semakin besar manfaatnya maka semakin relevan
informasi tersebut, sebagai contoh adalah jadwal pertandingan sepakbola pada
sebuah even tidak akan ada gunanya jika disampaikan pada klub tenis meja,
karena yang akan bertanding adalah klub sepakbola, bukan klub tenis meja.
Jika sebuah informasi memenuhi ketiga kriteria diatas,
maka dikatakan bahwa informasi tersebut memiliki kualitas yang bagus karena
dengan informasi yang berkualitas akan dapat menunjang pengambilan keputusan
yang benar dan akan menghasilkan output yang bagus pula bagi usaha.
3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh manfaat dan biaya
untuk mendapatkannya, semakin tinggi manfaat suatu informasi dibandingkan
dengan biaya untuk memperolehnya maka semakin tinggi nilai informasi tersebut,
dengan catatan informasi tersebut haruslah memiliki kualitas yang baik.
Masalahnya sebuah informasi dalam
suatu perusahaan tidak hanya dapat digunakan oleh satu bagian saja, tetapi
dapat digunakan oleh beberapa bagian sekaligus, oleh karena itu nilai informasi
sangat sulit dihitung untuk satu bagian dari suatu sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar