Selasa, 08 September 2015

Habbatussauda dalam sejarah pengobatan



Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M),
dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan.

Manfaat utama Habbatussauda
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus, kuman dan bakteri. Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan, 1992
  • Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV. Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich dan laporan terpisah dari penelitian tim Dr. Basil Ali, Universitas King Faisal, Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan bahwa Habbatussauda dapat menghentikan pertumbuhan sel tumor
  • Meningkatkan fungsi otak. Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.
  • Menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernapasan. Menyembuhkan penyakit asma bronkial, bronkitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit pernapasan lainnya.
  • Mengatasi gangguan tidur dan stress. Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat memengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta memengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu (penelitian Potchestroom, 1989)
  • Sebagai antihistamin & antialergi. Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian lain oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich.

Sampai saat ini penulis menjadi pengkonsumsi Habatussauda yang ditujukan untuk mengendalikan kadar gula yang cukup tinggi, dan sampai saat ini masih tetap mengkonsumsinya dan mendapatkan beberapa keuntungan dari itu, diantaranya :

  1. Pikiran menjadi lebih fokus sehingga dapat mengerjakan pekerjaan dengan lebih cepat.
  2. Berat badan menjadi lebih stabil dan tidak merosot seperti kebanyakan penderita diabetes.
  3. Kadar gula darah menjadi stabil dan berangsur angsur turun.
  4. Harus diimbangi dengan olahraga dan pola makan yang sehat.
  5. Tidak mudah diserang oleh penyakit lain seperti flu dan batuk.
  6. Dan masih banyak lagi manfaat yang didapatkan dengan mengkonsumsi Habatussauda tersebut.


Sekilas Kandungan Nutrisi dalam Minyak Habbatus Sauda

Minyak Habbatus Sauda’ mengandung lebih dari 100 macam zat aktif yang memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, di antaranya:

Alanine, Arginine, EFA (Essential Fatty Acid), Crystalline Nigellone, Linolenic (Omega 3), Linoleic (Omega6), 15 Amino Acids, Protein, Carbohydrate, Volatile Oils, Alkaloids, Saponin, Crude Fiber;

minerals: calcium, iron, sodium, magnesium, selenium, potasium, zinc, carotene, niacin;

vitamins: A, B1, B2, B6, C, E.

Asam lemak : asam linol, asam minyak, asam palmitin, asam stearin, asam myristin, asam arachin, asam palmitolein, asam gamma-linolen, asam eicosen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar