Sabtu, 31 Oktober 2015

Doa orang yang teraniaya



Dahulu hidup seorang pengail (suka memancing ikan, pada suatu ketika ia berangkat dan mendapatkan hasil seekor ikan. Namun malang baginya, ikan hasil tangkapan tersebut dirampas seorang pemuda perkasa, tidak hanya dirampas ikannya saja, bahkan dilabrak hingga babak belur. Nah, di tengah merasakan sakitnya ia memanjatkan do’a menuntut
pengadilan Allah Swt, katanya: “Ya Tuhan kenapa Kau jadikan aku seorang yang lemah, sedang ia kuat perkasa, hingga ia mampu memperdaya diriku, untuk itu kirimkanlah makhlukMu yang lain, supaya dapat memperdaya (mengalahkan)nya, dengan harapan dapat diambil ibrah bagi umat Islam. Alkisah, pemuda perkasa itu pulang dan memasak ikan hasil rampasannya itu, lalu ditaruh diatas meja makan, dan mulailah ia menyantapnya, namun di tengah menikmati ikan tersebut, duri-duri ikan setengahnya ada yang menancap tangannya dengan idzin dan kehendak Allah Swt. Dan ulat ikan itu bergerak menyerang tangannya, akibatnya ia tak tahan, hilang sabarnya dan dipotonglah tangannya sendiri itu. Alkisah, pemuda itu tidur, dan di dalam mimpinya bertemu dengan seseorang yang menyeru: “Kembalikanlah hak yang kau rampas itu kepada pemiliknya, hingga kau sembuh dari penyakitmu ini”. Maka ketika bangun ia menyadari tindakannya yang salah itu, lalu bergegaslah ia berangkat mencari pengail ikan yang pernah dianiayanya itu, setibanya di tempat pengail ikan, ia berikan uang sebanyak 10.000 dirham sebagai tebusan tindak penganiayaannya sekaligus minta dihalalkan. Dan setelah dimaafkan dan dihalalkan oleh pengail ikan tersebut, seketika itu juga rontoklah ulat-ulat yang menyerang tubuhnya, hingga dengan izin Kekuasaan Allah, sembuhlah ia dari penyakitnya”. (Mukasyafatul Qulub).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar